Startup Gojek yang merupakan bagian dari GoTo Group resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Gogoro, produsen kendaraan listrik asal Taiwan. Kolaborasi keduanya diharapkan bisa mempercepat pengadopsian kendaraan listrik roda dua di Indonesia.
Pada September 2021, GoTo Group berinvestasi melalui skema private investment in public equity (PIPE) untuk kombinasi bisnis yang dilakukan Gogoro dan Poema Global Holdings Corp. Tapi, tak disebutkan berapa besaran nilai investasi dari GoTo ke Gogoro tersebut. Transaksi ini ditargetkan selesai pada awal 2022.
Co-Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi, mengatakan Gojek juga menjalin kerja sama dengan Gogoro dan Pertamina untuk menjalankan skema percontohan baterai swap dan uji coba kendaraan Gogoro Smartscooter di Jakarta. Gojek terus berkomitmen untuk menghadirkan era baru moda transportasi di perkotaan.
“Kemitraan antara Gojek dan Gogoro menyatukan dua perusahaan dengan visi dan pemikiran yang sama untuk pengadopsian kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia. Oleh karena itu, kemitraan seperti ini sangat penting, jika ingin mewujudkan tujuan kita untuk menata kembali moda transportasi dalam kota,” kata Kevin.
Tanggapan Gojek dan Grab terkait pendapatan driver ojol yang sehari hanya memperoleh Rp10.000.
Senior Vice President (SVP) Corporate Affairs, Rubi W Purnomo memaparkaan bahwa pihaknya menjunjung tinggi transparansi terhadap keinginan mintranya melalui beragam wadah komunikasi.
Rubi menepis isu terkait pemotongan biaya untuk aplikasi yang beredar di kalangan pengemudi ojol. Rubi juga memaparkan bahwa Gojek patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan pemerintah pada November 2022, yakni pemberlakuan biaya sewa aplikasi paling tinggi senilai 15% dan biaya penunjang sebesar 5%.
Rubi menegaskan komisi yang dikenakan ke mitranya dipakai untuk mendukung usaha. Selain itu juga sebagai inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi.
Sementara itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengatakan besaran tarif dan biaya sewa aplikasi yang telah ditetapkan pihaknya sudah sesuai dengan aturan Keputusan Menteri Perhubungan tahun 2022.
Biaya komisi tersebut berguna untuk penunjang kebutuhan mitra pengemudi seperti biaya operasional tim cepat tanggap kecelakaan, GrabAcademy dan biaya transaksi non tunai.
Pendiri dan CEO Gogoro, Horace Luke, menjelaskan baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar kendaraan listrik. Gogoro menghadirkan platform terbuka untuk mendukung produsen motor listrik lain membuat kendaraan yang dapat melakukan pengisian bahan bakar secara cepat, aman, dan mudah digunakan.
Sumber :
- https://kumparan.com/kumparantech/gojek-investasi-ke-gogoro-siap-luncurkan-layanan-motor-listrik-di-indonesia-1wq59cx2kYp/full
- https://gematos.id/6362-cara-sewa-motor-listrik-gojek/